Kamus Bahasa Medan
Untuk menyebut dirinya sendiri, orang medan lebih suka pakai istilah “awak” (dari bahasa Melayu). Tapi anehnya, istilah “awak” juga sering memiliki arti “kamu” “sombong kali awak ini” artinya: “sombong banget lu”bingung kan?
Untuk menyuruh sopir berhenti, biasanya penumpang berkata “pinggir” (bukan “kiri”).
“Kiri” justru biasa dipakai oleh pengendara untuk menyuruh pejalan kaki minggir. “Kiri kau!”maksudnya: “minggir kau!”
Untuk menyebut arah, orang Medan hampir tak pernah menggunakan istilah-istilah mata angin (utara, barat, timur, selatan, dan sebagainya). Jadi, jangan harap orang Medan berkata, “rumahku di sebelah utara rumahnya.”mereka akan lebih suka berkata, “rumahku di sebelah kiri rumahnya.
”Untuk menunjukkan lokasi tertentu di peta pun, mereka jarang menggunakan istilah-istilah mata angin tersebut.Jadi, untuk mengatakan “Palembang terletak di selatan Medan”, merekalebih suka mengatakan, “Palembang terletak di bawah Medan.”“Medan terletak di atas Palembang” -_-
Aqua = Semua merk minuman air putih botolan tetap aja aqua
Angek = artinya iri. Contoh, “Angek dia sama aku. Mainan aku baru, mainan dia lama”.
Awak = artinya saya. Untuk orang yang lebih tua kata ini lebih sopan digunakan daripada kata “aku”. Contoh, “Kak, awak mau permisi dulu ya”.
Bang = panggilan untuk orang (pria) yang lebih tua atau dituakan (tidak sama dengan bang becak atau abang tukang bakso, itu lain dll )
BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. Jadi kita sering ditanya, “BK motor kauberapa?”. BK ini sudah jadi generik di sana, sama seperti Aqua atau Rinso)
Balen = Minta ( Bagi dong?! artinya Balen lah…?!) Belacan, artinya terasi. Contoh, “Kalau buat sambal jangan lupa dicampur belacan biar sedap”.Bekoak = Apalah ini artinya ("Sini kau ! Ga usah bekoak kau disitu)
Berondok = artinya bersembunyi. Contoh, “Jangan berondok di balik kursi. Nanti ketahuan.”
Brus = artinya sikat. Mungkin berasal dari kata brush dalam bahasa Inggris. Contoh,”Gosok lantainya jangan lupa pake brus ya”.
Cakap = berbicara. Contoh, “Anak ini banyak cakap. Dari tadi tak pernah diam”.
Cemana = singkatan dari macam mana, artinya bagaimana. Contohnya, ” Cemana pula dia ini. Sudah jam segini belum datang”.
Cepek = Seratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 100)
Ce tiao-gocapjiban goceng- sape kong go = 1.525.305 (If u know what i mean)Deking = beking
Dayung, artinya kayuh atau gowes. Contoh, “Dayung terus sepedanya yang kencang”.
Degil, artinya bandel, nakal. Contoh,”Anak ini degil kali. Nggak bisa dibilangin sama orangtua ya!”.
Gopek = Lima ratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 500)
Goceng = Lima ribu (dipakai untuk menyebut uang Rp 5000)
Gocap = Lima puluh ribu (dipakai untuk menyebut uang Rp 50000)
Galon = artinya SPBU atau pompa bensin. Contoh, “Nanti isi minyaknya di galon Simpang Mariendal ya”.
Garang = artinya ganteng. Contohnya, “Garang kali anak ini. Pasti banyak cewek yang suka sama kau”.
Gibal, artinya pukul atau hajar. Contoh,”Awas kau, jangan macam-macam sama aku. Kugibal nanti kau”.
Gondok = artinya mangkel. Contoh,”Gondok kita dibuatnya. Masa nggak dikasihnya aku satupun”.
Honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja disebut honda.)Jontik = artinya usil, ganjen atau cunihin (bhs Sunda). Contoh,”Jontik kali abang itu. Disiulinnya setiap ada cewek lewat.”
Kereta = sepeda motor(agar tidak bingung, biasanya toko-toko tidak pakai istilah “service motor”, tapi “service sepeda motor”. Kalau ditulis “service motor”, nanti dikira service mobil, hehehehe…. Toko-toko biasanya masih menggunakan bahasa yang umum dipakai di Indonesia, seperti “motor” untuk “sepeda motor”. Tapi agar pengertiannya tidak campur aduk dengan “mobil” — yang di Medan disebut sebagai “motor” — maka mereka menggunakan istilah yang lengkap; “sepeda motor”).
Kak = panggilan untuk orang (perempuan) yang lebih tua atau dituakan (sama dengan Mbak di Jawa)Kali = artinya sangat atau banget. Contoh, “Tauconya enak kali” Artinya, tauconya sangat enak atau enak banget.Kede/kedai = warungKeknya = singkatan dari kayaknya, artinya sepertinya. Kata ini sudah semakin umum digunakan di Jakarta. Contoh, “Keknya anak ini berbohong.”
Kimbek = kesal, kecewa.Kombur = artinya bual atau cerita karangan. Contohnya,” Ah, tak percaya aku sama ceritanya. Banyak kali kombur dia”. Yang sering dipakai juga “kombur malotup” artinya,
Kongsi = Bagi-bagi, sama rata…kombur yang meletus alias cerita karangannya semakin tampak kebohongannya.
Koyok = artinya obrolan atau omongan. Contoh,”Ah koyok dia aja itu. Jangan kau percaya.” atau pada kalimat lain,”Kami koyok-koyok, tak tidur semalaman”.
Lasak = Banyak gerak, ga bisa diam.Lantam, artinya panjang mulut atau suka berbicara berlebihan tanpa data autentik. Contoh,”Lantam kali mulutnya itu. Masa awak dibilangnya sombong”.
Lembu = artinya sapi. Kata sapi jarang digunakan. Contoh, “Jual sate lembu!”.
Limrat = lima ratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 500 atau Rp 500.000)
Limper = lima perak (dipakai untuk menyebut uang Rp 5. Sekarang uang pecahan ini sudah tidak ada, jadi istilah limper pun mungkin sudah hilang).
Litak, artinya lelah, kerepotan. Contoh,”Litak kali awak dibuatnya. Tak sanggup awak mengejar dia. Larinya kencang kali.”
Mengkek = artinya manja atau kolokan. Contoh,”Mengkek kali anak ini. Tak mau lepas dia dari omaknya barang sekejap”.
Mentel = artinya ganjen, centil. Contoh,”Kalau jadi cewek jangan mentel kali kau.”
Mentiko = sikap yang kurang menyenangkan, selalu menyakitkan. Contoh,”Susah bergaul sama dia. Orangnya mentiko kali.”
Merepet = marah pakek mulutMerajuk = artinya mutung, marah-marah kecil, ngambek. Contoh,”Anak ini merajuk aja kerjanya. Susah awak dibuatnya”.
Minyak, artinya biasanya bensin atau BBM untuk kendaraan. Contoh, “Nanti jangan lupa isi minyak ya.”
Minyak lampu = minyak tanah
Motor = atau sering disebut montor berarti mobil. Contoh, “Wah motornya muat untuk 7 orang ya?” Bagi orang Jakarta pasti shock mendengar motor bisa diisi 7 orang.
Pasar Itam = jalan raya. Contoh, “Rumahmu dekat pasar itam ya?” Mungkin karena warnanya memang hitam, jadi disebut pasar itam. Pasar artinya jalan. Itam berarti warna hitam.
Pajak = pasar di Jakarta. Contoh, “Beli di pajak aja. Ikan di pajak segar-segar, jangan beli di warung sebelah”
Pasar = jalan raya (Di Medan, ada pula daerah-daerah yang disebut “Pasar 1″, “Pasar 2″, dan seterusnya. Pengertiannya mungkin lebih kurang sama dengan “Blok 1″, Blok 2″, dan seterusnya . Kalau orang aceh bilangnya lorong1 , lorong2 .)
Pala = Ga seberapa ("ia ga pala jahat kali lah sama aku")
Payah = susahPening = pusingPusing = keliling
Palak = membacanya dengan k ringan (seperti pala’) artinya tidak senang atau kurang berkenan. Contoh, “Dirusaknya mainan awak. Palak kali awak”.
Paten = artinya top atau sangat bagus. Contoh, “Paten kali suaranya. Merinding awak dibuatnya”.
Pesong, artinya gila, hilang ingatan. Kata ini dimuat juga dalam buku Laskar Pelangi. Contoh,”Awas ada orang pesong di jalan. Hati-hati kau kalau lewat situ”.
Rinso = Semua detergen (Apapun merknya kalo ke kede awak bilangnya "bu ada rinso ?" tapi yang dikasih so klin, molto dll)
RBT = Ojek (RBT adalah singkatan dari Rakyat Banting Tulang)
Rupanya = ternyata ("disini kau rupanya! aku cari-cari kemana-mana")Recok, artinya berisik. Contoh,”Jangan recok kalian ya. Di sini ada orang lagi sembahyang.”Saking = ("Saking palaknya pecahnya kepalanya kubuat")
Sangka = Kira ("Disangkanya awak pula yang ngambil ceweknya")
Selop = sandal (sandal yang seperti apapun disebut selop)Semalam = artinya kemarin. Contohnya, “Semalam filmnya di tipi paten kali”.
Sor , Doyan = suka (contoh nya, sor kali aku lah ama cewe tu)
Sesak = artinya kebelet. Contoh,”Kamar mandinya di mana? Udah sesak berak ni?”.
Sikit = singkatan dari sedikit. Contohnya,”Mintalah sikit kuemu. Lapar kali awak ini”.
Tepung roti = tepung teriguTotong = Totong si Ucok udah disunat (If u know what i mean)
Ubi kayu = artinya singkong. Contoh, “Enak kali ubi kayu goreng ini”.
Ubi rambat = artinya ubi jalar, seperti ubi Cilembu. Contoh, “Ubi rambatnya digoreng
kering aja, jangan direbus”.Wayar = kabel
Uwak = (panggilan sopan untuk orang yang sudah tua, semacam bapak/ibu, atau kakek/nenek gitu deh)Orang medan juga jarang memanggil orang lain dengan sebutan “kamu” “Kamu” itu dianggap sebagai bahasa yang sangat halus. Mereka lebih suka pakai kata “kau”
Siap = selesai
Mohon sarannya kalau masih ada yang kurang , maap masih berantakan .